Kenaikan Pengguna Internet Dorong Pasar Properti - Penggunaan internet saat ini tidak bisa terlepas dari kehidupan masyarakat di negara berkembang, meski hal tersebut kurang didukung dengan jaringan internet yang baik jika dibandingkan dengan negara maju lainnya.
Menurut data International Telecommunication Union (ITU), jumlah pengguna internet di seluruh dunia sekarang telah mencapai 3,2 miliar pada tahun 2016 atau sekitar 43 persen dari penduduk dunia yang mempunyai akses ke dunia maya. Dari angka itu, dua miliar pengguna web ternyata berasal dari negara berkembang.
Data tersebut dapat diartikan bahwa dari setiap pengguna internet di dunia maju, terdapat dua pengguna dari negara berkembang. Dari data tadi juga menunjukkan bahwa 34 persen rumah tangga di negara berkembang memiliki akses Internet, sedang di negera maju mencapai angka 80 persen.
Tingkat penggunaan internet di negara berkembang juga memberikan kesempatan bagi bisnis online yang beroperasi di Asia, Amerika Latin dan Afrika. Seperti belanja untuk pakaian atau mencari properti melalui online saat ini banyak dilakukan oleh negara maju, hal ini bisa dijadikan potensi untuknegara berkembang.
"Kecerdasan pengusaha dan pemilik usaha online dapat berharap untuk melihat perusahaan mereka tumbuh lebih baik, sebab saat ini telah banyak orang yang beralih ke dunia maya di Asia, Amerika Latin dan lainya," ujar Kian Moini, Minggu (13/3).
Kian mengungkapkan, platform online kini menjadi alat utama untuk menemukan properti baik untuk membeli atau menyewa di negara di Asia dan Amerika Latin.
Di Filipina, misalnya, menurut hasil survei dari agen dan broker terungkap bahwa 91 persen para professional real estate menyatakan peningkatan yang signifikan dalam pencarian properti online selama tahun 2015.
"Kita sudah melihat tren ini terjadi dalam sektor properti online, karena semakin banyak pemburu rumah di pasar negara berkembang kini beralih ke platform properti online untuk menemukan rumah impian mereka," tambahnya.(Properti Indonesia)
Menurut data International Telecommunication Union (ITU), jumlah pengguna internet di seluruh dunia sekarang telah mencapai 3,2 miliar pada tahun 2016 atau sekitar 43 persen dari penduduk dunia yang mempunyai akses ke dunia maya. Dari angka itu, dua miliar pengguna web ternyata berasal dari negara berkembang.
Tingkat penggunaan internet di negara berkembang juga memberikan kesempatan bagi bisnis online yang beroperasi di Asia, Amerika Latin dan Afrika. Seperti belanja untuk pakaian atau mencari properti melalui online saat ini banyak dilakukan oleh negara maju, hal ini bisa dijadikan potensi untuknegara berkembang.
"Kecerdasan pengusaha dan pemilik usaha online dapat berharap untuk melihat perusahaan mereka tumbuh lebih baik, sebab saat ini telah banyak orang yang beralih ke dunia maya di Asia, Amerika Latin dan lainya," ujar Kian Moini, Minggu (13/3).
Kian mengungkapkan, platform online kini menjadi alat utama untuk menemukan properti baik untuk membeli atau menyewa di negara di Asia dan Amerika Latin.
Di Filipina, misalnya, menurut hasil survei dari agen dan broker terungkap bahwa 91 persen para professional real estate menyatakan peningkatan yang signifikan dalam pencarian properti online selama tahun 2015.
"Kita sudah melihat tren ini terjadi dalam sektor properti online, karena semakin banyak pemburu rumah di pasar negara berkembang kini beralih ke platform properti online untuk menemukan rumah impian mereka," tambahnya.(Properti Indonesia)
Tidak ada komentar