Bank Indonesia Jatim: Tahun ini adalah Waktu Yang Pas Beli Rumah - Bank Indonesia Jawa Timur menilai triwulan I/2016 sebagai waktu yang paling pas untuk berinvestasi di sektor properti, seperti membeli rumah.
Deputi Bank Indonesia Jawa Timur Taufik Saleh mengatakan yang menjadi fokus di sektor properti awal tahun ini adalah pergerakan indeks harga properti residensial. Sampai saat ini BI melihat pertumbuhan cenderung turun.
"Akhir tahun 2015dan awal tahun 2016 ini cocok untuk membeli properti," ucapnya di sela Focus Group Discussion bertajuk Berburu Hoki Bisnis Properti yang digelar Bisnis Indonesia, di Surabaya, Senin (29/2/2016).
Menurut survei yang dilakukan Bank Indonesia Jawa Timur, ia mendapatkan indeks harga properti residensial pada triwulan terakhir 2015 sebesar 4,9%. Sementara selama triwulan pertama tahun 2016 ini diproyeksikan berkisar 4,3%.
Taufik berpendapat pertumbuhan harga akan stabil di level 4%. Kondisi ini, sangat bagus karena menunjukkan tidak ada lonjakan yang luar biasa. Pertumbuhan harga pada triwulan I/2016 diharapkan sebagai bottom alias tidak lebih rendah dari 4,3%. "Harga ini naik bukan karena harganya dinaikkan tetapi karena memang permintaan yang semakin kuat," ucap Taufik.
Menghadapi triwulan kedua dan ketiga, Bank Indonesia meramalkan pasar properti akan lebih baik lagi. Namun setelah itu, yakni pada triwulan IV/2016, berpotensi kembali melemah karena konsumen menahan diri untuk melakukan konsumsi yang berbiaya tinggi seperti membeli rumah.
(Properti Indonesia)
Deputi Bank Indonesia Jawa Timur Taufik Saleh mengatakan yang menjadi fokus di sektor properti awal tahun ini adalah pergerakan indeks harga properti residensial. Sampai saat ini BI melihat pertumbuhan cenderung turun.
"Akhir tahun 2015dan awal tahun 2016 ini cocok untuk membeli properti," ucapnya di sela Focus Group Discussion bertajuk Berburu Hoki Bisnis Properti yang digelar Bisnis Indonesia, di Surabaya, Senin (29/2/2016).
Menurut survei yang dilakukan Bank Indonesia Jawa Timur, ia mendapatkan indeks harga properti residensial pada triwulan terakhir 2015 sebesar 4,9%. Sementara selama triwulan pertama tahun 2016 ini diproyeksikan berkisar 4,3%.
Taufik berpendapat pertumbuhan harga akan stabil di level 4%. Kondisi ini, sangat bagus karena menunjukkan tidak ada lonjakan yang luar biasa. Pertumbuhan harga pada triwulan I/2016 diharapkan sebagai bottom alias tidak lebih rendah dari 4,3%. "Harga ini naik bukan karena harganya dinaikkan tetapi karena memang permintaan yang semakin kuat," ucap Taufik.
Menghadapi triwulan kedua dan ketiga, Bank Indonesia meramalkan pasar properti akan lebih baik lagi. Namun setelah itu, yakni pada triwulan IV/2016, berpotensi kembali melemah karena konsumen menahan diri untuk melakukan konsumsi yang berbiaya tinggi seperti membeli rumah.
(Properti Indonesia)
Tidak ada komentar