Apartemen Menjamur, Penjualan Furnitur Terdongkrak - Menjamurnya pembangunan apartemen di Kota Semarang, Jawa Tengah, belakangan ini ternyata dapat memacu penjualan furnitur, khususnya produk tempat tidur.
"Peningkatan permintaan untuk furnitur jenis tempat tidur ini, mulai terasa di awal tahun 2016," kata Pemilik Toko Rumah kita, Jimmy Jati Utomo, pada pembukaan pameran springbed di Mal Paragon Semarang, Rabu (9/3).
Khusus untuk permintaan tempat tidur oleh apartemen sampai saat ini memberikan kontribusi sebesar 5-10 persen dari total penjualan tempat tidurnya.
Jimmy mengatakan, permintaan itu bukan hanya datang dari apartemen tetapi juga properti lain di antaranya rumah untuk rumah tinggal dan hotel. Sampai saat ini, kontribusi terbesar untuk permintaan springbed adalah rumah sampai mencapai angka 90 persen.
Untuk mendongkrak penjualan, Jimmy mengatakan apartemen menjadi satu strategi penjualan yang cukup efektif. Untuk pameran saat ini, pihaknya melibatkan 15 peserta pameran yang terdiri dari 10 springbed dan 5 non-springbed.
"Kami juga menyiapkan program khusus berupa undian berhadiah. Diharapkan, melalui program ini dapat meningkatkan penjualan furnitur kami," katanya.
Sementara untuk harga, Jimmy mengatakan, untuk produk baru dari King Koil ada peningkatan harga antara 15-20 persen.
Sedangkan untuk produk lama springbed dari King Koil sampai saat ini masih menggunakan harga lama. Untuk produk springbed dari merek lain sejauh ini belum ada kenaikan harga.
"Belum adanya kenaikan harga untuk beberapa produk springbed ini juga dimanfaatkan oleh para pembeli untuk segera membeli sebelum harga naik," tambahnya.
(Properti Indonesia)
"Peningkatan permintaan untuk furnitur jenis tempat tidur ini, mulai terasa di awal tahun 2016," kata Pemilik Toko Rumah kita, Jimmy Jati Utomo, pada pembukaan pameran springbed di Mal Paragon Semarang, Rabu (9/3).
Khusus untuk permintaan tempat tidur oleh apartemen sampai saat ini memberikan kontribusi sebesar 5-10 persen dari total penjualan tempat tidurnya.
Jimmy mengatakan, permintaan itu bukan hanya datang dari apartemen tetapi juga properti lain di antaranya rumah untuk rumah tinggal dan hotel. Sampai saat ini, kontribusi terbesar untuk permintaan springbed adalah rumah sampai mencapai angka 90 persen.
Untuk mendongkrak penjualan, Jimmy mengatakan apartemen menjadi satu strategi penjualan yang cukup efektif. Untuk pameran saat ini, pihaknya melibatkan 15 peserta pameran yang terdiri dari 10 springbed dan 5 non-springbed.
"Kami juga menyiapkan program khusus berupa undian berhadiah. Diharapkan, melalui program ini dapat meningkatkan penjualan furnitur kami," katanya.
Sementara untuk harga, Jimmy mengatakan, untuk produk baru dari King Koil ada peningkatan harga antara 15-20 persen.
Sedangkan untuk produk lama springbed dari King Koil sampai saat ini masih menggunakan harga lama. Untuk produk springbed dari merek lain sejauh ini belum ada kenaikan harga.
"Belum adanya kenaikan harga untuk beberapa produk springbed ini juga dimanfaatkan oleh para pembeli untuk segera membeli sebelum harga naik," tambahnya.
(Properti Indonesia)
Tidak ada komentar